Bingung
nih sama manusia yg hidup di dunia,semakin ancur aja
semoga aja yg baca ini dapat membaca(paham
maksudnya gt) dan jg bs di buat peringatan
mari yuk baca ... yuk yaaa yuukkkk....
Mengapa perempuan Muslim harus menutup auratnya?
Wajib sebagaimana diperintahkan ALLAH dalam
Al-Qur’an dan hadits Nabi?
Kalau tidak melaksanakan berdosa?
Benar..
Tapi mari kita kesampingkanlah dululah alasan
perintah ini.
Kita mafhum, melaksanakan sesuatu krn dasarnya
perintah menunjukkan kesadaran diri yang rendah.
Mari kita mendasarkan pd kesadaran diri saja mari
memahami ini dngn akal sehat saja.
Bila nanti kata akal sehat saja harus, maka
benarlah perintah agama.
Pantas ALLAH & Rasul-Nya memerintahkannya.
Ini akan lebih kuat menancap dalam hati
dibandingkan yang dasarnya karena perintah.
Kita akan lebih kuat melaksanakan sesuatu bila
sudah sadar bahwa itu memang keharusan
Seorang anak akan rajin belajar dengan sendirinya
bila menyadari bahwa belajar itu penting krn akan menentukan masa depannya
sendiri tanpa harus disuruh-suruh.
Perempun Muslim yang sudah menutup aurat dengan
benar & konsisten itu karena ada kesadaran dalam dirinya….
Sementara yang belum juga krn belum adanya
kesadaran dalam dirinya Bila diri belum sadar..
Walaupun ceramah didengarkan setiap hari, walaupun
ayat Al-Qur’an dibacakan ratusan kali tetap saja seseorang tidak akan tergerak
melaksanakan sebuah keharusan
Mungkin sebenarnya semua perempuan Muslim sudah
tahu bahwa menutup aurat sesungguhnya adalah persoalan memuliakan harga diri
perempuan.
Dalam Islam perempuan itu makhluk yg mulia dan
dimuliakan
Dengan menutup aurat agama bermaksud menjaga harga
diri & kehormatannya.
Ilustrasi yang paling tepat mengibaratkan
perempuan Muslim adalah perhiasan atau barang mahal.
Barang Mahal memiliki ciri-ciri :
1. Dijual di toko berkelas
2. Disimpan di etalase yang hanya bisa dipandang
dibalik kaca
3. Disegel, tidak bisa dibuka dan disentuh isinya
4. Tidak bisa dicoba dulu
5. Harganya mahal dengan jaminan memuaskan
6. Bergaransi.
Kebalikan dari barang Mahal adalah barang Murah.
Ciri-cirinya:
1. Adanya di toko murah, di emperan atau di pasar
2. Tidak disegel
3. Diobral
4. Boleh dicoba, bebas disentuh-sentuh,
5. Dipegang-pegang, dicoba berulang kali oleh
banyak orang
6. Setelah dicoba boleh tidak jadi dibeli
7. Tidak ada garansi.
Nah..,Islam memperlakukan perempuan persis seperti
barang mahal tersebut…
Diibaratkan dua jenis tadi: “Toko berkelas” adalah
keluarganya yang bermartabat yang taat pada agama;
“Disegel, tidak bisa dibuka dan disentuh” adalah
prinsip dibalik busana Muslimahnya “Tidak bisa dicoba dulu” adalah menjaga
kehormatan.
Tidak bisa memesrai dan menggaulinya tanpa
menikahinya dulu; “Harganya mahal” adalah pembelinya harus laki” yang juga
mahal (terjaga akhlak dan kepribadiannya).
Laki-laki murahan tidak akan sanggup karna tidak
akan berani.
Malu mendapatkannya & merasa dirinya tidak
seimbang.. “Bergaransi” adalah orisinial, dijamin masih gadis & belum
disentuh laki” lain. Adalah jelas, menutup aurat adalah menjaga diri, mensegel
diri, menghormati diri, memuliakan diri.
Perempuan yang menutup auratnya (dengan benar dan
akhlaknya terjaga)Adalah barang mahal yg tersimpan dalam etalase terjaga dalam
sebuah kotak yg tidak bisa dibuka, tersegel, tidak bisa disentuh dan harganya
mahal.
Sebaliknya, perempuan yg membuka auratnya (betis,
paha, lengan, rambut, leher dan dada, apalagi lebih dari itu) adalah “barang
obralan” yg murah tidak perlu repot-repot, ingin membukanya karena ia sudah
terbuka (tidak ditutup) silahkan bebas menatap & menyentuh 2 (dalam
kebebasan pergaulan dan persahabatan) dan “merasakannya” (dalam pacaran). Kalau
sudah tidak suka lagi atau tidak cocok, boleh tidak jadi memilikinya. Jadilah,
ia barang bekas. Barang bekas tentu tidak berkualitas, murah, karena sudah
dipakai orang.
Mengapa perempuan yang seharusnya mahal menjadi
murah?
Sabda Nabi, karena hilangnya rasa malu: “Al-hayu-u
minal iman” (malu itu sebagian dari iman). “Iman itu ada tujuh puluh cabang dan
malu adalah salah satunya” (HR. Muslim).
“Segala sesuatu ada penegurnya (penjaganya), dan
penegur hati adalah rasa malu!” . Sangat menyedihkan, bila dulu perempuan malu
kelihatan auratnya
Sekarang malah bangga mempertontonkannya.Maka
berbaju ketat menjadi mode, bercelana pendek berarti gaul dan menonjolkan
payudara adalah kebanggaan. Rasa malu hilang dari perasaan perempuan.
Bila perempuan sudah kehilangan rasa malu itu
berati kehancuran negara, masyarakat dan keluarga.
Maka benarlah, “perempuan membuka auratnya dlm
kehidupan sosial adalah salah satu sumber kerusakan moral seksual masyarakat
termasuk dalam masyarakat Muslim.”
Dan iblis pun pernah berkata:
“Perempuan adalah alat senjataku yg paling ampuh
untuk menyesatkan anak adam.
Ia seperti anak panah. Sekali kulepaskan dari
busurnya, jarang meleset!”Sehubungan dngn ilustrasi barang mahal tadi, ada
beberapa pertanyaan:
(1) Bagaimana dengan perempuan yang berkerudung
menutup auratnya tapi tidak menjaga akhlaknya, bebas pacaran, bermesraan dan
banyak disentuh” apalagi sudah tidak perawan Maka jawabannya adalah: ia adalah
“barang mahal” yang palsu aslinya murah bungkusnya pun murah (hanya simbol)
sehingga gampang dibuka dan dicoba. Ia barang tipuan yg tanpa sadar sedang
menipu dirinya sendiri.
(2) Bagaimana dengan perempuan yang merasa tidak
perlu menutup aurat yang penting bisa menjaga diri sehingga ttp menganggap
dirinya perempuan terhormat? Jawabannya adalah: Kalau benar” bisa menjaga diri,
ia adalah barang mahal yang diobral. Barang bagus yg diobral tetap saja lebih
murah dan lebih rendah nilainya dari barang mahal yang tidak diobral.
(3) Bagaimana dengan perempuan yang mengatakan:“Ah,
yang berkerudung juga banyak yang kelakuannya parah, mendingan begini, gak
berkudung tapi punya prinsip”? Itu artinya menutupi keengganannya dgnn
kesalahan.
Lain kata, lari dari satu kesalahan &
bersembunyi dalam kesalahan yang lain.
(4) Bagaimana dengan perempuan yang berusaha
mengutak-ngatik pengertian
“aurat” dengan logikanya kemudian berkesimpulan
menutup aurat itu tidak perlu? Maka ia adalah orang yang memaksan dan
‘memperkosa’ dirinya sendiri agar harganya murah.
(5) Bagaimana dengan perempuan dan laki” termasuk
ulama yg ahli agama, ahli tafsir dan mengatakan menurup aurat itu tidak perlu
(karena pengertian sebenarnya tentang aurat bukan yang secara konvensional
difahami)? Maka sesungguhnya ia sedang melegitimasi penolakannya pada perintah
ALLAH & tuntunan Nabi atau melegitimasi penolakannya dengan ilmu agamanya
sendiri (ini paling ironis dan paling berat pertanggungjawabannya kelak).
Ingat, ilmu yang tidak bermanfaat adalah ilmu yang
tidak menumbuhkan kesadaran malah menjadi penolakan pada kebenaran dan perintah
ALLAH sendiri.
Perintah agama begitu masuk akal, rasional dan
sangat jelas untuk memuliakan kaum perempuan.
Menghadapi perintah Allah hanya satu jawabannya:
“Sami’na wa atha’na” (Kami dengar dan kami taat).Ilustrasi-ilustrasi. di atas
hanya untuk menguatkan bahwa perintah agama sebenarnya berlandaskan akal sehat
Tapi, tentu saja, apakah ingin menjadi barang mahal atau barang murah jelas
sebuah kebebasan.
No comments:
Post a Comment